Rupiah Ditaksir 'Terpukul' Masalah Siprus

Rizkie Fauzian, Jurnalis
Senin 15 April 2013 07:31 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan kembali ke teritori negatif. Hal tersebut setelah adanya kabar kebutuhan bailout Siprus diperkirakan akan lebih tinggi dari penilaian sebelumnya.

"Bailout Siprus akan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, yaitu dari 17 miliar euro menjadi 23 miliar euro," kata kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Senin (15/4/2013).

Selain itu, Reza mengatakan permasalahan akan datang dari keputusan para Menteri Keuangan (Menkeu) di Uni Eropa. Saat ini, para Menkeu tersebut tidak berkeinginan untuk memberikan tambahan, sehingga akan menjadi beban Siprus untuk mencari selisihnya.

"Pelaku pasar masih menunggu kejelasan dari masalah ini pada pertemuan Euro Group maupun The Economic and Financial Affairs Council (Ecofin)," jelasnya.

Namun, Reza menambahkan, pelemahan rupiah sedikit terbatas dengan sentimen dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi AS pada 2013 menjadi 1,7 persen, dari target sebelumnya 2 persen.

Dengan adanya pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi As ini, menimbulkan asumsi masih dibutuhkannya stimulus oleh The Fed. Di sisi lain, tekanan pada dolar AS juga terjadi lantaran positifnya lelang obligasi Italia.

"Sementara itu untuk tenor obligasi itu sendiri sekira 1,5 persen, untuk 15 tahun. Yield untuk tenor satu tahun turun, dari 2,48 persen menjadi 2,29 persen, dan tenor lima tahun turun dari 2,95 persen, menjadi 2,74 persen, dan tenor 15 tahun turun dari 4,9 persen menjadi 4,68 persen," jelas dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya