Mekanisme 2 Harga BBM Picu Penyelewengan

Marieska Harya Virdhani, Jurnalis
Selasa 30 April 2013 14:50 WIB
Share :

DEPOK - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)dikabarkan batal mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal itu sejalan dengan tuntutan buruh yang menolak kenaikan harga BBM.

Sekretaris Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Depok Wido Pratikno mengatakan para buruh memang tidak sepakat dengan opsi harga ganda (dual price) yang akan diterapkan. Sebab, kata dia, kebijakan tersebut berpotensi menimbulkan penyelewengan besar-besaran.

"Kita kan enggak tahu pelaksanaannya seperti apa nanti, caranya bagaimana, nanti di tingkat bawah bakal terjadi penyelewengan besar, sulit pengawasannya," ujarnya kepada Okezone, Selasa (30/04/2013).

Wido menyebutkan salah satu penyelewengan bisa saja dilakukan oleh sopir angkutan kota (angkot)m Dimana mereka sengaja membeli bensin berkali-kali dalam jumlah besar dan dijual sesuai harga bensin non subsidi.

"Pasti daripada sopir angkot capek-capek, mending isi saja bensin melulu, bisa juga imbasnya harga bahan pokok ikut naik," jelasnya.

Wido menawarkan pemerintah agar berani menaikkan harga BBM asalkan pemerintah juga berkomitmen akan memberikan kompensasi untuk rakyat. Salah satunya dengan jaminan asuransi kesehatan.

"Sekalian saja naikkan harga BBM seluruhnya, tapi jangan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kompensasinya, sebab BLT itu pembodohan. Ya bisa dalam bentuk jaminan asuransi bagi masyarakat yang sakit," tegasnya. (wan)

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya