Suarakan Kesejahteraan Jurnalis, AJI Medan Ikut Demo May Day

Wahyudi Aulia Siregar, Jurnalis
Selasa 30 April 2013 19:23 WIB
Share :

MEDAN - 1 Mei akan diperingati sebagai Hari Buruh Internasional. Dalam peringatan momentum tersebut, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Medan mengajak seluruh jurnalis di Sumatera Utara untuk bergandengan tangan bersama buruh menuntut kesejahteraan dalam pekerjaan.
 
"Kesejahteraan jurnalis tidak dapat ditawar-tawar lagi. Perusahaan media harus segera memenuhi hak jurnalis sebagai pekerja," kata Ketua AJI Medan Soetana Monang Hasibuan didampingi Sekretaris AJI Medan Herman Saleh dan Koordinator Divisi Serikat Pekerja Arifin Al Alamudi, Selasa (30/4/2013).

Selain upah layak, perusahaan media juga harus memenuhi jaminan kesehatan dan pendidikan terhadap pekerja pers. Saat ini, potret kehidupan jurnalis di Sumut cukup memprihatinkan, dan jauh jika dibandingkan dengan kondisi jurnalis di negara-negara besar lainnya.

"Dari penelusuran AJI Medan, jurnalis di kabupaten dan kota se-Sumatera Utara, masih belum mendapatkan hak sebagai pekerja di industri media, seperti gaji yang layak dan jaminan kesehatan. Buktinya tak sedikit jurnalis yang diupah di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumut, yang sebesar Rp1,375 juta. Dengan sistem kerja kontrak dan outsourcing yang diberlakukan oleh sebagian besar perusahaan media, baik media skala lokal maupun nasional, tentunya enggak sepadan. Apalagi bentuk ancaman, kekerasan, dan kriminalisasi terhadap pers tidak jarang dialami insan pers karena karya jurnalistiknya," tambahnya.
 
Sementara itu, Kordinator Divisi Serikat Pekerja AJI Medan, Arifin Al Alamudi menambahkan, di Sumut sendiri sepanjang 2013 ini, telah terjadi dua kasus kekerasan terhadap jurnalis. Yakni pembakaran rumah seorang jurnalis di Asahan dan Binjai, yang sampai hari ini belum terungkap pelakunya.

"Padahal, perjuangan buruh sudah digelorakan sejak 131 tahun lalu. Ini membuktikan perjuangan buruh masih diabaikan oleh negara. Karena itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus serius memperhatikan kesejahteraan jurnalis dalam konteks pekerja.  Pemerintah perlu melakukan terobosan dengan menekan
perusahaan media, serta mengumumkan nama media yang tidak memberikan upah layak bagi jurnalisnya di seluruh Indonesia," tegas Arifin.
 
Pada peringatan hari Buruh, Rabu (1/5/2013) AJI Medan akan turun ke jalan bersama 2.000 buruh dan aktivis HAM yang tergabung dalam Forum Perjuangan Rakyat Tertindas (FPRT). Dalam aksi ini ada 19 tuntutan yang akan disampaikan kepada pembuatan kebijakan.

Di antaranya melawan politik upah murah dan menuntut agar memberikan upah layak bagi buruh, hapuskan sistem kerja kontrak dan outsourcing, hentikan pemberangusan serikan buruh, tolak PHK dan relokasi perusahaan secara sepihak.

AJI bersama para buruh juga menuntut agar 1 Mei dijadikan sebagai hari libur nasional, serta menuntut agar perusahaan media perjelas status ikatan kerja kontributor dan koresponden media, serta menolak kekerasan terhadap insan pers yang juga buruh. (wan)

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya