Dolar AS Masih Lebih 'Perkasa' dari Rupiah

Martin Bagya Kertiyasa, Jurnalis
Senin 13 Mei 2013 15:31 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis. Pelemahan yang terjadi pada rupiah, sejalan dengan penguatan yang terjadi pada dolar AS di berbagai mata uang seperti yen Jepang.

Head of Research & Analysis BNI, Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, Bank Indonesia (BI) akan mempublikasikan kurs referensi transaksi rupiah terhadap dolar AS di pasar valuta asing (valas) dalam negeri dengan terminologi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada 20 Mei mendatang.

"Masih tingginya permintaan valas oleh importir diperkirakan mendorong tereskalasinya dolar AS hari ini," kata dia dalam risetnya, Senin (13/5/2013).

Sementara analis Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengungkapkan, negara-negara G7 terus memonitor pelemahan yen yang sudah menembus 100 per USD, tetapi masih menolerir pelemahan tersebut sebagai upaya mendorong ekonomi Jepang keluar dari deflasi panjang.

Stimulus ini lebih efektif untuk memperbaiki ekspor Jepang dibandingkan membawa inflasi. Pelemahan yen telah memicu perang mata uang di Asia yang bisa memicu inflasi pada regional Asia pada dua-tiga tahun mendatang.

Kurs tengah BI mencatat, rupiah berada di Rp9.740 per USD, dengan kisaran perdagangan harian Rp9.691-Rp9.789 per USD. Sementara Bloomberg mencatat kurs tengah rupiah pada Rp9.740 per USD, dengan kisaran perdagangan Rp9.731-Rp9.744 per USD.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya