Fuad Sesalkan Pajak Hanya dari Perusahaan Besar

Rezkiana Nisaputra, Jurnalis
Jum'at 24 Mei 2013 16:52 WIB
Dirjen Pajak Fuad Rahmany. (Foto: Okezone).
Share :

JAKARTA - Tidak tercapainya penerimaan pajak tahun ini adalah cermin dari kelemahan struktur penerimaan pajak Indonesia. Karena penerimaan pajak terlalu mengandalkan perusahaan besar.

Dirjen Pajak Fuad Rahmany mengatakan, hal ini akan berdampak ketika perlambatan ekonomi global memukul pendapatan perusahaan-perusahaan besar. Hasilnya, penerimaan pajak pun ikut anjlok.

"Penerimaan pajak kita memang banyak dari perusahaan besar, yang barangnya diekspor, seperti pertambangan, manufaktur. Perusahaan-perusahaan ini sedikit terpukul," katanya saat dijumpai usai acara pelantikan Agus Marto sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) di Mahkamah Agung, Jakarta, Jumat (24/5/13).

"Coba anda lihat neraca pembayaran kita, ekspornya turun, jadi penerimaan ekspor turun. Sehingga, penerimaan pajak yang berasal dari situ turun," tambah Fuad.

Berdasarkan data, penerimaan pajak tahun ini dipastikan tidak seperti yang direncanakan pada APBN 2013. Penerimaan pajak awalnya ditargetkan sekitar Rp1.193 triliun. Namun angka itu terpaksa direvisi ke bawah menjadi Rp1.139,3 triliun pada RAPBN-Perubahan, atau turun sebesar Rp53,6 triliun.

Salah satu sumber penurunan yakni dari pendapatan pajak perdagangan internasional yang turun hingga Rp10,3 triliun. Penurunan ini diakibatkan turunnya penerimaan dari bea keluar sebesar Rp14,1 triliun, sedangkan penerimaan dari bea masuk hanya naik sebesar Rp3,8 triliun.

Dia menilai, turunnya penerimaan dari bea keluar tersebut adalah cerminan menurunnya nilai barang yang dijual ke pasar internasional atau diekspor. Adapun sumber penurunan terbesar lainnya seperti dari PPh nonmigas yang turun hingga Rp53,5 triliun sedangkan PPh Migas turun sebesar Rp0,6 triliun.

Fuad mengakui, ini merupakan gambaran kelemahan dari struktur penerimaan pajak yang sangat tergantung pada perusahaan besar. "Sementara perusahaan kecil seperti UKM kan belum banyak bayar pajak,  padahal sekarang yang tumbuh justru sektor UKM," imbuhnya.

Lebih lanjut Fuad menuturkan, saat ini pihaknya sedang menyisir kemungkinan menambah penerimaan pajak dari sektor nontradeable, seperti sektor properti. "Saya harap mereka bayar pajak dengan benar. Ya mudah-mudahan ini bisa menambal penurunan penerimaan pajak dari sektor ekspor," tutup Fuad.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya