JAKARTA - Direktorat Jenderal Mineral dan Batu bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan kesiapannya untuk menambah 5.000 wegaWatt (mw) dalam Fast Track Program (FTP) Tahap II 10.000 mw dengan menggunakan sumber energi batu bara.
"Kita siap. Itu mau berapa saja masih cukup," ujar Direktur Jenderal Mineral Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementrian ESDM Thamrin Sihite di Jakarta, Selasa (4/6/2013).
Thamrin menjelaskan, untuk penambahan 5.000 Mw dalam FTP tahap II dibutuhkan sekiranya 7,4 persen dari total produksi batu bara nasional sebesar 370 juta ton batu bara. "Untuk memenuhi kebutuhannya mungkin setiap tahun bisa 2 juta ton batu bara," jelasnya.
Lebih lanjut Thamrin mengungkapkan, sasaran menambah 5.000 Mw dalam FTP tahap II karena saat ini rasio elektrifikasi di Indonesia masih kecil, hanya sekitar 76,5 persen.
"Kita punya batu bara banyak tapi rasio elektrifikasi kita kecil, dengan penambahan bisa membantu elektrifikasi. Batu bara yang akan digunakan jenis Low rank coal yang kita ekspor ke China," tandas Thamrin.
Sebelumnya, Kementrian ESDM berencana menambahkan Fast Track Program (FTP) 10.000 megawatt (mw) tahap II menjadi 15.000 mw. FTP 10.000 mw tahap dua menjadi 15.000 mw. 5.000 mw menggunakan batu bara.
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, dalam FTP tahap II menggunakan sumber geotermal, mini/mikrohydro serta tenaga matahari sebagai sumber energi. Sedangkan penambahan 5.000 mw menggunakan sumber energi lain.
(Martin Bagya Kertiyasa)