Defisit Neraca Dagang Kembali 'Banting' Rupiah

Martin Bagya Kertiyasa, Jurnalis
Selasa 04 Juni 2013 15:38 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah, lantaran investor masih menyambut negatif beberapa rilis data makro yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin. Salah satu yang sangat mempengaruhi pergerakan rupiah, yakni defisit neraca dagang Indonesia.

Head of  Research & Analysis BNI, Nurul Eti Nurbaeti, menjelaskan hasil rilis data neraca perdagangan Indonesia yang kembali defisit berdampak pada tereskalasi dolar AS pagi ini.

"Bank Indonesia (BI) diproyeksikan terus mengawal pergerakan nilai tukar rupiah hari ini, dan masuk ke pasar valas melakukan intervensi apabila pergerakan rupiah dianggap tidak sesuai dengan fundamentalnya," kata dia.

Sementara analis Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, mengungkapkan bahwa neraca perdagangan yang kembali mengalami defisit USD1,6 miliar memberikan tekanan pada pergerakan rupiah.

"Kendati ada defisit neraca perdagangan  April, tetapi cadangan devisa pada April bertambah sebesar USD2,5 miliar menjadi USD107,2 miliar karena penerbitan obligasi global pemerintah senilai USD3 miliar," jelasnya.

Bloomberg mencatat rupiah ditutup melemah 67 poin atau 0,68 persen ke Rp9.875 per USD, dengan pergerakan harian Rp9.798-Rp9.915 per USD. Sementara BI mencatat rupiah kurs tengah rupiah berada di angka Rp9.805 per USD, dengan pergerakan harian di kisaran Rp9.756-Rp9.854 per USD.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya