JAKARTA - Nilai tukar rupiah bergerak stagnan, lantaran kepercayaan investor terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mulai menurun. Pasalnya, data Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) AS tidak sekuat yang diharapkan.
Pelemahan dolar AS terjadi akibat data PDB final AS, yang semalam dirilis. PDB AS, menunjukkan pertumbuhan lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 1,8 persen dari perkiraan sebelumnya 2,4 persen.
Meski demikian, Head of Research & Analysis BNI, Nurul Eti Nurbaeti, mengatakan belum surutnya aksi asing yang terus menarik diri dari pasar saham lokal diperkirkan memberi sentimen negatif untuk rupiah.
"Bank Indonesia (BI) tetap berjaga di pasar valas dan memasok dolar AS sesuai kebutuhan hingga memberi tekanan psikologis yang membantu mengamankan stabilitas rupiah," kata dia dalam risetnya di Jakarta, Kamis (27/6/2013).
Bloomberg mencatat rupiah diperdagangkan di kurs tengah Rp9.908 per USD, dengan pergerakan harian di kisaran Rp9.891-Rp10.025 per USD. Sementara BI mencatat kurs tengah rupiah ada di Rp9.937 per USD, dengan pergerakan harian di kisaran Rp9.887-Rp9.987 per USD.
(Martin Bagya Kertiyasa)