JAKARTA - Akhir pekan ini pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan menguat. Hal tersebut setelah pelaku pasar merespons berita dari The Fed.
"Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang masih melambat dari estimasi sehingga masih memungkinkan untuk perpanjangan stimulus The Fed," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (28/6/2013).
Di sisi lain, apresiasi Rupiah juga terbantukan dengan kenaikan dolar Australia, setelah pelaku pasar merespons positif kemenangan Kevin Rudd sebagai Perdana Menteri (PM) Australia yang baru.
"Selain itu, rupiah juga terkena apresiasi Won setelah rilis current account Korea Selatan mengalami surplus yang diiringi peningkatan proyeksi pertumbuhan dari Pemerintah KorSel,"jelasnya.
Kemarin, Bloomberg mencatat rupiah diperdagangkan di kurs tengah Rp9.908 per USD, dengan pergerakan harian di kisaran Rp9.891-Rp10.025 per USD. Sementara BI mencatat kurs tengah rupiah ada di Rp9.937 per USD.
(Martin Bagya Kertiyasa)