JAKARTA - Pelemahan rupiah yang terjadi dalam sepekan ini berimbas pada jatuhnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Aksi jual besar-besaran yang dilakukan asing turut menambah anjloknya indeks di pasar saham.
Menurut Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi pasar saat ini yaitu keluarnya dana asing akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia serta neraca perdagangan yang negatif.
"Hal itu yang harus dijadikan concern oleh pemerintah, saat ini pasar menunggu ketegasan pemerintah menetapkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)," ujar dia di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Ito menjelaskan, dengan banyaknya aksi jual asing jangan dipandang sebagai hal yang negatif. Menurutnya, momentum ini harus dimanfaatkan oleh investor domestik.
"Ketika asing keluar, waktunya investor domestik membeli saham, kami masih optimistis prospek ekonomi Indonesia akan baik," katanya.
Di sisi lain, keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan BI rate menjadi 6 persen merupakan sinyal positif bagi perekonomian Indonesia. Karena BI dinilai memiliki perhatian besar untuk memperbaiki nilai tukar rupiah.
(Martin Bagya Kertiyasa)