Harga Naik, Masyarakat Diminta Kurangi Konsumsi

Wahyudi Aulia Siregar, Jurnalis
Senin 08 Juli 2013 13:40 WIB
ilustrasi: (foto: Okezone)
Share :

MEDAN - Jajaran Pemerintah Provinsi dan Tim Pengendali Inflasi Daerah Sumatera Utara, Senin (8/7/2013) menggelar inspeksi mendadak (sidak), ke sejumlah pasar tradisional dan pasar modern di Medan.

Dari sidak tersebut, didapati jika sejumlah harga kebutuhan pokok mulai mengalami kenaikan sangat signifikan.

Seperti untuk cabai merah, harga jual komoditi di Pasar Petisah Medan, mulai meroket hari ini. Kemarin, harga cabai masih diperdagangkan di harga Rp45 ribu per kilogram (kg). Sementara per hari ini, sudah mencapai Rp60 ribu.

Begitu pula dengan harga daging sapi dan daging ayam. Daging sapi per hari ini dijual seharga Rp100 ribu per kg. Naik dari harga kemarin yang hanya Rp80 ribu. Sementara daging ayam, juga mengalami kenaikan dari Rp30 ribu-Rp45 ribu per kg, dan telur ayam, naik dari Rp1.000 menjadi Rp1.200.

Gubernur Sumatera Utara Gatot Pudjonugroho mengatakan, naiknya harga kebutuhan pangan seperti cabai didorong oleh pasokan yang berkurang dari daerah dataran tinggi, karena para petani yang sedang merayakan pesta panen. Gatot pun menjamin, kondisi ini tidak akan berlangsung lama.

"Kita harus akui ada kenaikan permintaan jelang Ramadan ini. Ironisnya ini terjadi ditengah pasokan yang berkurang, akibat saudara-saudara kita di sentra pertanian Kabupaten Karo sedang merayakan pesta tahunan. Pestanya sendiri kan sekitar seminggu, makannya kita perkirakan ini enggak akan berlangsung lama. Nanti akan kembali normal kok," jelasnya.

Gatot memaparkan, berdasarkan hasil rapat evaluasi di kantor Gubernur Sumut,  stok kebutuhan pokok di Sumut umumnya cukup untuk 5 bulan ke depan, kecuali untuk telur yang siklus stoknya dihitung setiap dua bulan.

"Kalau pasokan normal seperti biasa, pasti harga stabil. Karena perhitungan kita, stok cukup untuk 5 bulan. Makannya kita himbau masyarakat dapat mengurangi konsumsi, atau menyesuaikan konsumsi dengan kebutuhan"sebutnya..

Sementara itu, Deputi Bank Indonesia yang menjadi bagian Tim Pengendali Inflasi Daerah Achmad Fauzie memperkirakan, kenaikan harga ini hanya sementara. Namun mereka memperkirakan kenaikan akan berlangsung lebih panjang. Karena didorong bukan hanya petani yang menghentikan panen, tapi juga sebagai dampak dari kenaikan harga BBM.

"BBM menurut kami cukup berperan, makannya kenaikan hampir terjadi di semua komoditas. Kan biaya angkutnya naik. Secara bertahap nantinya akan turun lah pasti, menyesuaikan dengan psikologi pasar," terang Achmad Fauzie, Deputi Direktur BI Wilayah IX Sumut-Aceh..

Bank Indonesia sendiri memperkirakan inflasi di Sumut berkisar 8-9 pada akhir tahun. Sedangkan pada bulan ini angkanya masih berkisar 6,6 persen. "Tentunya ada kenaikan inflasi, tapi saya pikir kita masih bisa jaga di bawah Inflasi nasional," cetusnya. (wan)

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya