Untung & Rugi Subsidi BBM Fix

Rezkiana Nisaputra, Jurnalis
Jum'at 12 Juli 2013 19:50 WIB
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan rencana pemerintah untuk menggunakan sistem subsidi tetap belum dipastikan bisa diterapkan pada 2014.

Demikian hal ini disampaikan Menteri ESDM Jero Wacik saat acara buka bersama di kantornya, Jakarta, Jumat (12/7/2013). Dia mengatakan, subsidi tetap tersebut, hanya sekadar konsep pemerintah dalam menjaga Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)

Meski demikian, Jero menjelaskan bahwa konsep tersebut masih harus dipertimbangkan mengingat Pemerintah baru saja menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp2.000 untuk Premium menjadi Rp6.500 per liter dan Solar Rp1.000 menjadi Rp5.500 per liter.

Lebih lanjut Jero mengungkapkan, penerapan sistem seperti itu ada sisi untung dan ruginya bagi negara. Adapun segi positifnya, jika sistem subsidi masih akan tetap diterapkan, maka masyarakat akan terlatih dengan harga minyak dunia yang saat ini masih naik turun.

"Memang manfaatnya dari segi positif itu naik turun harga minyak dunianya, ini kan tidak perlu kaget. Jika ICP turun dengan sistem yang sekarang turunkan subsidinya, kalau yang direncanakan pasti tetap saja segitu subsidinya," katanya.

Jero meyakini, sistem yang saat ini diterapkan yakni dengan subsidi yang selalu mengikuti harga minyak dunia. "Kan kalau sistem yang sekarang sudah baik ngapain kita pindah-pindah sistemnya, ya kita jalan saja yang sudah ada sekarang," tukasnya.

Sebelumnya Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri sempat mengatakan, Pemerintah akan mengkaji besaran alokasi dana subsidi untuk bahan bakar minyak diberikan secara tetap. Hal itu dilakukan untuk mengatasi terjadinya fluktuasi harga minyak dunia yang berimbas pada besaran anggaran subsidi dalam negeri.‬

‪Saat ini, besaran subsidi BBM sangat besar. Jika harga minyak dunia naik, maka alokasi dana subsidi juga akan ikut membengkak.‬ ‪Namun demikian, jika menggunakan subsidi tetap maka alokasi subsidi akan dipatok oleh pemerintah dan ketika harga minyak dunia naik atau turun, maka harga BBM dalam negeri akan mengikuti.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya