Kemendag Tak Persoalkan Penolakan Atas Daging Impor Bulog

Dina Mirayanti Hutauruk, Jurnalis
Selasa 23 Juli 2013 12:53 WIB
Share :

JAKARTA  - Daging sapi impor yang didatangkan oleh Perum Bulog dan dijual di pasar basah dengan harga Rp75 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram (kg) ditolak oleh masyarakat. Pasalnya, jika dibandingkan dengan daging lokal, kualitas daging impor ini masih lebih rendah padahal harga yang ditawarkan hanya berbeda sekira Rp5 ribu hingga Rp10 ribu.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurti mengatakan, tidak mempersoalkan penolakan masyarakat tersebut. Menurutnya jika masyarakat tidak mau membeli daging impor tersebut untuk kebutuhan sehari-hari, pihaknya dapat mengalihkannya untuk kebutuhan lain seperti industri.

"Kalau pasar tak mau ya tidak apa-apa, itu bisa kita manfaatkan untuk yang lain." Ujarnya di Kantor Dirjen Pengembagan Mutu Barang Ciracas, Jakarta, Selasa (23/7/13).

Dia mengatakan yang paling utama dipenuhi adalah untuk industri dan horeka. Sebab jika tidak mereka akan turun ke pasar basah membeli dengan jumlah besar sehingga harga bisa naik.

Bayu juga mengatakan penolakan masyarakat tersebut mungkin wajar karena daging yang dijual dipasar basah warnanya sudah tidak menarik karena sudah didinginkan.

"Kalau digantung gitu di pasar memang gak menarik, apalagi warnanya mungkin tidak merah lagi karena didinginkan. Masyarakat kan suka yang warnanya merah. Jadi saya pikir ini masalah selera saja," jelas Bayu.

Bayu menambahkan, menyangkut halal tidak halal, dirinya menegaskan daging sapi yang diimpor Bulog dijamin halal karena pemerintah Australia sangat paham betul bahwa Indonesia sangat sensitif dengan status halal.

Lebih lanjut, dia mengatakan, jumlah kebutuhan daging secara nasional mencapai  600 ribu ton atau setara dengan 400 ekor daging sapi. Sehingga 12 ton impor daging Bulog, kata Bayu masih sekitar 15 persen dari kebutuhan warga Jakarta .
"Tiap 1 sapi itu hitungannya 150 kg, jadi sekitar 400 ekorlah,"tambah dia. (kie)

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya