SEMARANG - Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi khususnya jenis premium selama arus mudik dan balik lebaran tahun 2013 hanya mengalami kenaikan antara 2 hingga 3 persen dibandingkan arus mudik dan balik tahun 2012 lalu.
General Manager PT Pertamina Fuel Retail Marketing Region Jateng-DIY, Rifky E Hardijanto mengatakan, peningkatan konsumsi BBM tertinggi terjadi pada H-1 lebaran yang melonjak hingga 57 persen dari konsumsi harian.
"Semula kami prediksikan peningkatan tertinggi konsumsi BBM terjadi pada H-4 atau H-5, tapi ternyata H-1 justru tertinggi hingga 57 persen," ujarnya kepada wartawan, Minggu (18/8/2013).
Menurut Rifky, konsumsi BBM pada arus mudik 2013 ini juga relatif merata baik di jalur pantura, jalur tengah maupun jalur selatan. Hal ini dikarenakan banyak kendaraan juga diarahkan ke jalur-jalur alternatif.
"Konsumsi BBM kemarin hampir merata tahun ini. Kalau tahun kemarin terkonsentrasi di pantura dan jalur selatan," tuturnya.
Rifky mengatakan, peningkatan konsumsi BBM yang hanya sebesar 2 hingga 3 persen selama arus mudik tersebut dikarenakan kondisi lalu lintas yang cukup lancar pada tahun ini. Dengan tidak adanya kemacetan yang berarti, maka konsumsi BBM juga menjadi relatif rendah.
"Tahun ini kita lihat tidak terjadi kemacetan luar biasa seperti tahun lalu, itu sebabnya konsumsi BBM rendah. Ini kita belajar kalau kondisi arus lalu lintas lancar maka konsumsi BBM bisa ditekan," ungkapnya.
Rifky mengakui selama arus mudik dan balik lebaran kemarin sempat terjadi kekosongan BBM di SPBU yang berada di dijalur alternatif. Namun demikian pihaknya segera mengambil langkah untuk melakukan pengiriman BBM dengan truk tangki Pertamina agar tidak terjadi antrean.
"Memang dijalur alternatif sempat terjadi kekosongan karena permintaan lebih tinggi dibanding prediksi. Tapi paling lama 1 sampai 2 jam, kita langsung kirim dan kita pantau pengiriman melalui sistem kita, jadi enggak sampai jam-jaman," pungkasnya. (wan)
(Widi Agustian)