RI Incar Investasi Rp1 Triliun di Kazakhstan

Petrus Paulus Lelyemin, Jurnalis
Rabu 21 Agustus 2013 19:23 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA – Pemerintah menargetkan investasi sebesar Rp1 triliun di Kazakhstan. Investasi ini akan dilakukan dalam beberapa sektor ekonomi yang dinilai berpotensi dan membawa pemasukan bagi negara. Beberapa sektor yang akan ditanam investasi adalah ban, farmasi dan minerba.
 
Investasi produksi ban di Kazakhstan diyakini strategis karena Indonesia dapat mengekspor karet sehingga mengurangi ketergantungan terhadap karet sintetis. Dengan kebijakan ini diharapkan karet-karet alam di Indonesia dapat tersalur di pasar internasional
 
“Dengan adanya produksi ban di sana, ekspor karet kita akan memiliki pasar khususnya di wilayah Asia Tengah. Ini baik untuk angka suplai karet nasional,” kata Hatta seusai pertemuan dengan wakil Pemerintah Kazakhstan di Jakarta, Rabu (21/8/2013).
 
Pertamina sendiri, menurut Hatta, akan masuk ke Kazakhstan. Ini akan diusahakan sebaik-baiknya agar Indonesia akan mendapatkan konsesi di Kazakhstan. Konsesi akan menambah cadangan minyak kita yang mengalami penurunan produksi. Produksi minyak disana akan menambah cadangan minyak dalam negeri.

“Kita tidak akan memulai investasi Pertamina dari nol. Kami (saya dan Pertamina) saat kunjungan kesana menyatakan bahwa Pertamina akan melakukan investasi pada perusahaan yang sudah berjalan,” kata Hata.
 
Sementara di bidang farmasi, Hatta mengatakan, besar impor obat-obatan Kazakhstan yang mencapai Rp2 triliun, akan sangat membuka peluang untuk investasi Indonesia di negara tersebut. Pada tahun 2012 pemerintah juga telah merencanakan menginvestasikan perusahan mie instan Indofood. Namun masih tertahan karena perhitungan biaya transportasi yang mahal.

"Sekarang pemerintah Kazakhstan telah membangun rel way sepanjang 2 ribu kilometer. Ini akan mengurangi biaya transportasi kita dalam proses produksi,” tambah Hatta.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya