Menanti "Jurus" SBY, Rupiah Ditahan di Bawah Rp11 Ribu

Martin Bagya Kertiyasa, Jurnalis
Jum'at 23 Agustus 2013 11:05 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Situasi pasar keuangan yang semakin tidak kondusif, telah memaksa pemerintah merapatkan barisan. Rencananya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan mengumumkan sejumlah paket kebijakan, yang nantinya digunakan untuk menghadang krisis.

Menanti pidato tersebut, Rupiah pun ditahan di bawah level Rp11.000 per USD. Melansir Bloomberg, Jumat (23//8/2013), pada pergerakan non-delivery forward (NDF) Rupiah berada di median Rp10.985 per USD, naik 110 poin atau 1,01 persen.

Meski demikian, Rupiah sempat melaju ke level tertinggi Rp11.086 per USD pada pukul 08.24 WIB. Namun, Rupiah langsung bergerak menguat beberapa menit kemudian ke Rp10.835 per USD pada pukul 08.33 WIB.

Sekadar informasi, fokus yang akan diambil yakni pemberian stimulus fiskal, terkait pemberian tax holiday dan tax allowance untuk menjaga daya saing dan memberikan insentif kepada industri.

Kebijakan ini dikeluarkan agar tenaga kerja dan lapangan kerja baru tercipta. Dengan demikian, maka konsumsi masyarakat tetap terjaga, dan pertumbuhan ekonomi di atas enam persen masih dapat dicapai.

Paket kebijakan moneter ini, diperkirakan akan mencakup enam poin, yakni percepatan proyek investasi pemerintah, mengontrol inflasi, insentif fiskal pada industri padat karya yang tidak melakukan perumahan karyawannya.

Selain itu, pemerintah juga akan menaikkan penghasilan tidak kena pajak dari Rp24 juta saat ini, menjaga stabilisasi di pasar obligasi oleh Bank Indonesia (BI) dan pemerintah, dan memperbolehkan BUMN untuk melakukan buy back tanpa melalui proses Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya