Asia Pulp Paper Klaim Tak Lakukan Pembakaran Sejak 1996

Widi Agustian, Jurnalis
Jum'at 21 Maret 2014 08:58 WIB
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Asia Pulp Paper menyatakan keberlangsungan industri kertas bergantung penuh terhadap adanya bahan baku dari hutan tanaman industri (HTI). Di mana sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpesan agar semua pemangku kepentingan di Riau bekerjasama dalam mencegah timbulnya kebakaran hutan.

“Oleh karena itu, perlindungan hutan dari kebakaran maupun perambahan liar merupakan prioritas utama bagi kami," jelas Direktur Asia Pulp Paper Suhendra Wiriadinata dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/3/2014).

Dijelaskannya kebakaran hutan dan asap yang terjadi secara tahunan di Indonesia merupakan sebuah isu besar bagi APP, baik dalam hal bisnis dan dalam menjaga reputasi perusahaan. Api dari kebakaran hutan ini merusak habitat satwa liar, kawasan hutan dengan stok karbon tinggi dan lahan gambut.

“Api ini juga meluas ke daerah Hutan Tanaman Industri (HTI) kami yang menyebabkan kerugian jutaan dolar bagi bisnis kami,” ujarnya pula.

Untuk itu APP telah telah menerapkan kebijakan tanpa pembakaran sejak tahun 1996, dan kebijakan tanpa deforestasi sejak Februari 2013. Selanjutnya APP menginvestasikan sumber daya yang besar untuk usaha penanggulangan kebakaran hutan yang ada di dalam dan di sekitar kawasan HTI-nya.

Deteksi dini terhadap kebakaran dengan menggunakan pemantauan jarak jauh (remote sensing). Data titik panas (hot spot) di monitor harian melalui ASEAN Specialised Meteorological Centre dengan menggunakan satelit NOAA, dan melalui Centre for Remote Imaging Sensing and Processing dengan menggunakan satelit TERRA dan AQUA.

Juga dilakukan Pembinaan terhadap program Masyarakat Peduli Api (MPA) yang sudah terdapat di lebih dari 120 desa. Di tahun 2013, biaya operasional untuk penanggulangan kebakaran (patroli rutin, program MPA, pelatihan, pemadaman kebakaran dan lain sebagainya) lebih dari 4 juta dolar.

“Kami sangat menyambut baik arahan Presiden SBY untuk berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan di Riau, karena agar strategi pencegahan kebakaran dapat berjalan dengan optimal diperlukan kolaborasi multi pihak,” ujar Suhendra.

Asia Pulp & Paper merupakan payung dari perusahaan-perusahaan pulp dan kertas di Indonesia seperti PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills, PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry, PT Ekamas Fortuna, PT The Univenus dan PT Purinusa Eka Persada. Kantor utama APP berlokasi di Indonesia dan produk-produknya telah dipasarkan ke lebih dari 120 negara. Sebagian besar fasilitas produksi APP mendapatkan sertifikasi Lacak Balak dari LEI dan PEFC.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya