Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pembangunan Pabrik Kertas AAP Didesak untuk Ditunda

Antara , Jurnalis-Jum'at, 12 Februari 2016 |16:12 WIB
Pembangunan Pabrik Kertas AAP Didesak untuk Ditunda
Ilustrasi: (Foto: Reuters)
A
A
A


PEKANBARU - Aktivis lingkungan meminta pihak terkait menunda pembangunan pabrik kertas PT OKI Pulp and Paper Mills, anak usaha Asia Pulp Paper di Sumatera Selatan (Sumsel) karena larangan baru pemerintah terkait penanaman kembali lahan terbakar tahun lalu.

"Kalau pasokan kayu itu tidak beres sampai sekarang, ya salah satu solusi ditangguhkan. Jika pasokan kayu terganggu akibat kebakaran parah, maka opsinya ditangguhkan untuk operasionalnya," kata Direktur Hutan Kita Institute Aidil Fitri, Jumat (12/2/2016).

Hal tersebut disampaikannya sebagai mewakili kelompok koalisi lingkungan hidup seperti Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumsel, Pilar Nusantara, BH Palembang, Jaringan Masyarakat Gambut Sumsel, FKMPH, LSM BAKAU dan Rimba Institute.

Dia mengklaim, dari data pihaknya bersama kelompok koalisi lingkungan hidup mengungkapkan lahan milik vendor APP pada tahun 2015 yang terbakar mencapai 293.065 hektare.

Luas kawasan itu merupakan 37 persen dari total kawasan vendor APP di Sumsel. Dari total wilayah kebakaran, sekitar 86.004 hektare merupakan lahan perkebunan dan 25 persen di antaranya merupakan wilayah konsesi APP di provinsi tersebut.

"Analisa baru ini memunculkan pertanyaan mengenai dampak kebakaran hutan dan lahan terhadap pembangunan pabrik pulp (bubur kertas) dan kertas APP yang digadang-gadang terbesar di kawasan Asia Tenggara," katanya.

Presiden Joko Widodo bulan lalu memerintahkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan segera mengambil alih lahan gambut yang terbakar dan tidak menerbitkan izin penggunaan lahan baru. Jokowi meminta Badan Restorasi Gambut (BRG) untuk siapkan rencana aksi.

"Dalam surat edaran menteri itu, memang lahan gambut terbakar tahun lalu jangan dikelola dulu. Ini termasuk wilayah gambut APP sekitar 37 persen dari 293.065 hektare lahan terbakar tahun lalu," ucap Aidil.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement