Pengusaha Pribumi-DPEN Kolaborasi Hadapi Persaingan Global

Rizkie Fauzian, Jurnalis
Kamis 15 Mei 2014 15:20 WIB
Ilustrasi (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Kementerian Perdagangan bersama Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) menandatangani nota kesepahaman tentang “Pengembangan Ekspor bagi Pengusaha Indonesia”. Kerja sama antara Ditjen PEN dan HIPPI tersebut merupakan salah satu bentuk kolaborasi antara pemerintah dengan kalangan dunia usaha dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin kompetitif pada era globalisasi.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak mengatakan, dalam waktu dekat Indonesia akan menghadapi pasar bebas regional, di antaranya ASEAN Economic Community (AEC) pada akhir 2015 dan terbentuknya Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), yaitu ASEAN+6 negara mitra yang mempunyai kombinasi GDP sekitar USD23 triliun dengan target konsumen sebanyak 3,4 miliar orang. Oleh sebab itu, perlu adanya strategi terpadu di bidang pengembangan ekspor nasional yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders), baik pemerintah maupun kalangan dunia usaha.

"Nota kesepahaman antara Ditjen PEN dan HIPPI tersebut memiliki ruang lingkup kerja sama yang meliputi pengembangan produk anggota HIPPI yang berorientasi ekspor, peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pembinaan anggota HIPPI yang berorientasi ekspor, pengembangan promosi produk berorientasi ekspor yang dimiliki para anggota HIPPI, dan pelayanan informasi terkait pengembangan ekspor," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (15/5/2014).

Dirjen Nus mengungkapkan bahwa kegiatan ekspor Indonesia mendapat angin segar dari membaiknya kondisi ekonomi dunia. Perbaikan tersebut diindikasikan Bank Dunia dengan indikator proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 3,2 persen (yoy) pada 2014 atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada 2013 yang mencapai 2,4 persen.

Oleh karena itu, Kemendag menargetkan pertumbuhan ekspor Indonesia sebesar 4,1% pada 2014 dengan nilai mencapai USD190 miliar. Sedangkan, target ekspor nonmigas pada 2014 ditetapkan tumbuh sekitar 5,5 persen hingga 6,5 persen dibandingkan pada 2013 dengan kisaran nilai USD158 hingga USD159 miliar.

Target peningkatan ekspor 2014 tersebut dilakukan berdasarkan pertumbuhan produk ekspor yang terbagi dalam kategori produk utama (main products), produk prospektif (prospective products), dan produk nonmigas lainnya.

(Rizkie Fauzian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya