Kinerja Industri Perhotelan RI Tertinggi di Asia

SINGAPURA - Selama bulan Agustus, lembaga riset Smith Travel Research (STR Global) secara umum kinerja pasar perhotelan di Asia Pasifik menunjukkan hasil yang positif. Pertumbuhan ini dikomandoi oleh India dan Indonesia.

"India dan Indonesia adalah dua negara dengan pertumbuhan paling kuat selama bulan Agustus. Permintaan di India meningkat menyusul pemilihan umum yang terjadi pada bulan April, setelah masa ketidakpastian, dan kini para investor kembali optimistis. Sementara di Indonesia setelah berbulan-bulan sempat menurun, kini tingkat hunian di Indonesia melejit 8,1 persen," kata Managing Director STR Global, Elizabeth Winkle yang dikutip dari World Property Channel, Kamis (25/9/2014).

STR mencatat tingkat hunian hotel di kawasan Asia Pasifik menunjukkan pertumbuhan 1,1 persen menjadi 7,26 persen. Sementara untuk tarif rerata harian atau average daily rate (ADR) juga berada di posisi stabil sekitar 0,3 persen menjadi USD116,54; pendapatan per kamar yang tersedia (revenue per available room atau RevPAR) juga naik 1,4 persen menjadi USD84,63.

Untuk Indonesia diwakili oleh Jakarta dengan pertumbuhan tingkat hunian dengan angka 14,9 persen menjadi 66 persen. Tidak hanya itu, pendapatan per kamar (revenue per available room/RevPAR) juga meningkat 25,8 persen menjadi Rp753,849. 

Sedangkan di India diwakili oleh kota Mumbai dengan kenaikan tarif rerata (ADR) naik 12,8 persen menjadi USD112,63, dan pendapatan rata-rata per kamar naik 20,1 persen menjadi USD73,77.

(Widi Agustian)