SURABAYA - Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi akan memberikan dampak di berbagai sektor. Kenaikan tersebut juga akan mempengaruhi tingkat inflasi Indonesia.
Kendati demikian, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Halim Alamsyah mengatakan bahwa dampak inflasi hanya akan terasa selama tiga bulan.
"Dari pengalaman tiga bulan turun kembali (inflasinya)," ungkap Halim saat ditemui di Dyandra Convention Center, Jumat (7/11/2014).
Dia menyebutkan, setiap kenaikan harga BBM Rp1.000 akan menyumbang inflasi sebanyak 1-1,3 persen.
Menurutnya, saat ini BI memang belum mendapatkan informasi, seberapa besar kenaikan harga BBM yang terjadi. "Tapi tentu kita harus mengantisipasi," tambah dia.
Menurutnya, jika kenaikan harga tidak terlalu tinggi, dampak yang ditimbulkan tidak akan terlalu berat.
"Kita akan menunggu langkah apa yg aakan diambil pemerintah, yang jelas kita mencoba mendukung agar kenaikan harga BBM apabila diimbangi dengan program jaring pengaman dari sisi finansial tentu akan bisa mengurangi sedikit beban yang akan muncul," tukas dia.
(Rizkie Fauzian)