"Untuk jamu Rp3 triliun itu kecil sekali. Tapi kalau jamu dan suplemen saja Rp14 triliun, potensi kita luar biasa" jelasnya.
Dia menambahkan, bahwa saat ini masih banyak masalah yang menjadi kendala pada industri jamu, salah satunya re-import dan penyelundupan yang bisa menyebabkan investor takut untuk masuk industri jamu.
"Re-import dan penyelundupan bisa menyebabkan investor takut untuk investasi, dan saya khawatir banyaknya distributor dari luar akan mengambil industri yang ada," tandasnya.
(Rizkie Fauzian)