Sejarah mencatat, kenaikan harga cabai beberapa kali bisa menembus angka Rp100 ribu per kilogram di sejumlah wilayah. Bahkan, harga cabai saat ini menembus angka Rp130 ribu per kilogram.
Alasan kenaikan harga "si merah pedas" bervariasi. Misalnya faktor cuaca, suplai, hingga biaya distribusi yang terimbas kenaikan harga BBM. Meski sepele, fatalnya cabai bisa mengganggu target ekonomi negara, yakni inflasi yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Cabai memiliki peran yang penting. Sebab cabai adalah salah satu bumbu dasar makanan, sebagai kebutuhan primer manusia.
Menurut Dirjen Dalam Negeri Kemendag Sri Agustian, hasil kajian dampak kenaikan BBM terhadap inflasi mencapai 1,7-2,8 persen pada November. "Namun angka itu secara nasional untuk kebutuhan pokok yang sifatnya volatil," jelas Sri dalam sebuah diskusi terbatas belum lama ini.
Pada kenaikan BBM tahun lalu, lanjut dia, ada tiga komoditi yang terimbas. Hasil industri hanya naik Rp3 ribu rupiah, hasil peternakan Rp4.000-5.000 rupiah, cabai-bawang mengalami kenaikan Rp3.000-18 ribu. Untuk komiditi cabai dan bawang masih ditambah lagi pengaruh siklus dan suplai.