"Meskipun terjadi peningkatan pada penjualan bersih, namun laba komprehensif TRIS terhadap entitas induk mengalami penurunan," papar President Director TRIS Lisa Tjahjadi di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat,(5/12/2014).
Lebih lanjut Lisa menerangkan, penurunan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya meliputi kenaikan upah karyawan yang cukup tinggi di wilayah Bandung sekitar 25 persen.
"Kemudian, kurang bergairahnya pasar global yang kenyataannya di bawah ekspektasi. Adanya selisih akibat valuta asing dimana tahun 2013 perseroan mengalami keuntungan valuta asing sekitar Rp5 Miliar tapi pada 2014 di periode yang sama sebaliknya mengalami kerugian akibat valas sekitar Rp2 Miliar," ujarnya.
Lisa menyebutkan, biaya kenaikan operasional sebagai dampak dari kenaikan upah karyawan. Terlebih, investasi yang berlanjut dengan penambahan titik-titik penjualan di pasar domestik yang masih belum mencapai target penjualan yang diharapkan.
"Manajemen TRIS tetap optimis bahwa keadaan pasar akan jauh lebih baik mulai dari penghujung akhir 2014 dan dilanjuti pada periode 2014," pungkasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)