"Tim ini lebih grasak-grusuk, tidak sistematis dan nabrak-nabrak," ujar Pengamat dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia, Salamuddin Daeng saat diskusi Polemik Sindo bertajuk Reformasi Migas Buka Basa-Basi, Sabtu (6/5/2014).
Salamuddin mengatakan, semestinya sebelum dibentuknya tim ini harus di perhatikan dengan matang dengan mengkaji dulu berbagai persoalan yang terjadi di sektor migas.
"Tapi disini dilihat hanya take and insentive, mestinya dilihat dulu dari hulu dan hilir, lihat dulu regulasi terutama UU 22 tahun 2001, lihat dimana kelemahan pemerintah," terangnya.
Jika keadaannya seperti ini, ujar Salamuddin menimbulkan kecurigaan ada agenda tertentu dari pembentukkan tim yang grasak-grusuk itu. Misal, hanya upaya mengganti mafia lama dengan mafia baru.
"Kesannya ada target untuk mengganti importir minyak, ini mesti hati-hati kalau mau sepenuhnya nasionalisasi pengelolaan migas ini," pungkasnya.
(Rizkie Fauzian)