Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said perbedaan ini bukanlah dijadikan suatu masalah, tetapi menjadikan momentum untuk introspeksi pemerintahan saat ini.
"Harus dilihat dulu dari ICW, siapa tahu asumsinya berbeda dari hitungnya Pertamina. Ini kan hebatnya keterbukaan. Jadi semua orang punya analisis," kata dia di kantornya, Jakarta, Selasa (6/1/2015).
Untuk itu, dia akan menanyakan langsung kepada PT Pertamina (Persero) terkait perbedaan harga ini."Saya akan cek detailnya ke Pertamina," imbuhnya.
Seperti yang diketahui, Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran ICW Firdaus Ilyas Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebutkan, perkiraan harga keekonomian BBM Premium bulan Januari 2015 adalah Rp7.013,67 per liter.
Sementara itu, perkiraan harga patokan BBM solar pada Januari 2015 sekira sebesar Rp6.607,53 per liter. Berdasarkan hitungan ICW, maka beban subsidi BBM solar yang ditanggung oleh negara bukan Rp1.000 per liter.
Pemerintah menghitung harga BBM jenis premium dan solar dengan menggunakan indikator Indonesian Crude Price (ICP) atau Harga Minyak Mentah Indonesia yang dipatok di kisaran USD60 per barel dengan kurs Rp12.380 per USD.
(Martin Bagya Kertiyasa)