Berharap Kurs Stabil, Faber Castell Sasar AS & Asia

Rani Hardjanti, Jurnalis
Kamis 22 Januari 2015 13:08 WIB
Okezone Peduli Hut ke-5, berbagi bersama Faber Castell di RS Kanker Dharmais. (Foto : Okezone)
Share :

JAKARTA - Group Faber-Castell memperkirakan pertumbuhan penjualan akan meningkat sedikitnya lima persen dan peningkatan keuntungan di tahun budget 2014-2015 (periode 1 April 2014 - 31 Maret 2015). Targetnya itu diharapkan terealisasi seiring stabilnya kurs nilai tukar.

Menurut CEO & Chairman Faber Castell Count Anton Wolfgang von Faber-Castell, dalam periode enam bulan awal, pasar utama di Amerika Latin dan Asia mencatatkan pertumbuhan yang menjanjikan. Untuk itu Faber Castell akan terus hadir dan tetap berusaha memposisikan dirinya di pasar premium.

"Masih terdapat peluang bagi korporasi untuk tumbuh di pasar Amerika, Asia dan Amerika Latin, jika kami terus memperluas distribusi sesuai dengan rencana yang telah ada," ujar Count Anton, di Jakarta, Kamis (22/1/2015).

Sejauh ini, Faber-Castell yang merupakan salah satu perusahaan keluarga tertua di dunia ini, tidak terkena imbas dari pelambatan ekonomi di Jerman. Count Anton juga menjelaskan bahwa hal ini karena Faber-Castell telah beroerintasi global, dan posisi Jerman sebagai negara produsen.

Meskipun di beberapa negara mencatatkan total pertumbuhan enam persen dalam kurs mata uang lokal, namun penjualan grup justru tercatat mengalami penurunan sebesar empat persen (26 juta euro) dari total penerimaan korporasi yang mencapai 564 juta euro di tahun 2013-2014, akibat penguatan mata uang euro.

Write off, khususnya di India dan Mexico, juga memberikan dampak yang negatif terhadap profitabilitas tahun 2013-2014. Akan tetapi pencapaian Group Faber-Castell di semester pertama ini menunjukan hal positif. Ini tidak hanya disebabkan oleh stabilnya bisnis di kedua anak perusahaan yang bermasalah tersebut, tetapi juga karena Faber-Castell Brasil dan Faber-Castell Jerman sebagai dua perusahaan terbesar mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Sementara itu, Managing Director PT Faber-Castell International Indonesia Yandramin Halim menambahkan bahwa perusahaan Faber-Castell di Indonesia juga tumbuh cukup sehat. Indonesia telah menjadi negara tujuan bisnis terbesar Faber-Castell di Asia. Faber-Castell akan secara berkelanjutan berinvestasi di Indonesia dengan perluasan pabrik dan diversifikasi produk.

Rencana Investasi di Mancanegara

Ke depan, Group Faber-Castell berkomitmen untuk terus mempeluas distribusi dan ekspasi mereknya di seluruh dunia.

Count Anton menjelaskan bahwa dirinya fokus untuk bisa memastikan memperoleh keuntungan dalam jangka panjang, dibandingkan dengan hanya fokus kepada pertumbuhan penjualan per tahunnya.

“Kami yakin dengan Group Faber-Castell, dengan mengedepankan tata pola manajemen yang tidak terpusat, namun tetap ditunjang dengan stuktur yang kuat secara menglobal dan posisi Faber-Castell di konsumen dunia yang sangat baik selama ini," tambah Count Anton.

Secara penerimaan, Group Faber-Castell 70 persen berasal dari luar Eropa, dan belum lama ini korporasi juga telah mengelontorkan 80 Juta Euro setidaknya untuk membeli kepemilikan saham minoritas seperti di Faber-Castell Brasil, serta dipergunakan untuk melakukan pengembangan beberapa pabrik yang berada di beberapa lokasi di mancanegara, seperti pabrik untuk keperluan produksi produk kosmetik Faber-Castell di São Carlos-Brasil dan pembukaan kembali pabrik di Goa-India.

Sementara itu korporasi juga telah menyiapkan dana 30 Juta Euro untuk belanja di tahun budget 2015-2016 dan 2016-2017.

Korporasi juga telah menyiapkan rencana untuk melakukan investasi khususnya dalam bentuk bangunan, pabrik dan perlengkapan lainnya, khususnya di beberapa negara-negara berkembang seperti India, Indonesia, Brasil, Malaysia dan Peru. Serta ekspasi dalam pengembangan aspek lingkungan hidup sesuai dengan komitmen perusahaan dan operasional lokasi hutan industri yang dimiliki oleh Faber-Castell.

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya