Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

"Krisis Boleh Gerus Belanja Barang, Tapi Tidak Alat Tulis"

Yuni Astutik , Jurnalis-Selasa, 10 Januari 2012 |15:48 WIB
Ilustrasi. Corbis.
A
A
A

CIKARANG - Faber Castell optimistis krisis yang melanda Eropa tidak berlaku bagi industri alat tulis.

Managing Director Faber Castell Indonesia Yandramin Halim mengungkapkan, krisis memang akan menyebabkan masyarakat memotong belanja barang dan baju mahal.

"Tapi kalau untuk sekolah anak kan harus tetap jalan," ungkapnya saat presentasi dalam media visitor di pabrik Faber Castell Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (10/1/2012).

Karenanya, dia yakin krisis tidak akan mengganggu produksi serta distribusi Faber Castell. Dia juga memastikan, kondisi relatif stabil dan seimbang. "Produksi pabrik 70 persen di ekspor rata ke Asia, Timur Tengah, Eropa, Amerika Serikat (AS)," katanya.

Pertumbuhan Faber Castel sendiri, sambungnya, terus tumbuh pesat dibanding dengan alat tulis lain di dunia. "Pertumbuhan lebih dari lima persen world wide. Industri alat tulis dunia menurun khusus di Indonesia tumbuh lebih besar, double digit," tuturnya.

Sebagai informasi, perusahaan yang sudah berdiri sejak 1761 atau 250 tahun yang lalu di Jerman ini telah menghasilkan sebanyak 400 juta pensil per tahun. Baik itu pensil warna, maupun pensil tulis. Sedangkan untuk produk lain seperti marker, sharpener, penghapus, dan lainnya 80 juta unit per tahun.

Di Indonesia, Faber Castell pertama kali didirikan pada 1991 melalui prabrik pensil PT Faber Castell Indonesia. Sedangkan bidang distribusi mulai serius pada 1999 dengan didahului perusahaan lokal PT Faberindo Perkasa. Namun pada 2005 kemudian berganti nama menjadi PT Faber Castell Internasional Indonesia dan seluh kegiatan operasional diambil alih. (mrt)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement