Faisal Basri Sebut Premium Barang Busuk

Hendra Kusuma, Jurnalis
Selasa 10 Maret 2015 20:28 WIB
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) telah merekomendasikan pemerintah untuk segera menghapus RON 88 (premium) dengan RON 92. Rekomendasi tersebut untuk membenahi tata kelola migas yang disinyalir dipenuhi para mafia.

Ketua Tim RTKM Faisal Basri mengatakan, penghapusan premium dan diganti dengan pertamax bukan merupakan hal yang sulit. Pasalnya, harga pembeliannya hanya beda Rp200 per liter.

"Harga RON 88 sama RON 92 itu tidak beda jauh, RON 92 itu cuma beda Rp200 perak lebih mahal dari RON 88, ngapain jadinya beli Ron 88 ini barang busuk," kata Faisal saat berbincang dengan Okezone.

Menurut Faisal, dengan disparitas harga yang tidak jauh, pergantian RON 88 ke RON 92 merupakan langkah yang baik. Oleh karenanya, pemerintah sudah sepantasnya untuk mengeksekusi rekomendasi tersebut.

"Jadi kita beli harga yang beda Rp200 perak dengan kualitas yang lebih baik, ini mau kita biarkan sampai dua tahun tuh, kita itu sudah membuat kezaliman sama rakyat," tambahnya.

Faisal mengaku, praktek pembelian RON 88 yang tidak ada di pasaran itu sudah lama merugikan Indonesia. Apalagi, bahan bakar tersebut dicampur dengan nafta asal Indonesia.

"Sedihnya lagi, RON 88 ini blanding, naftanya 13 persen dari Indonesia di blanding di Singapura, padahal naftanya dari Indonesia, kenapa enggak di sini. Mafia itulah. Makanya cara membunuh mafia cepat hapus RON 88. Tapi mafianya tidak diam, mafianya banyak alasan," pungkasnya.

(Rizkie Fauzian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya