"Karena apa, tanpa listrik enggak mungkin kita akan bangun industri. Tanpa listrik enggak mungkin hotel yang baru menyala lampunya," tegas Jokowi di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Selasa (7/4/2015).
Dia menambahkan, kebutuhan akan pasokan listrik memang diperlukan untuk menunjang beberapa sektor, seperti industri pariwisata, zona industri dalam negeri, listrik rumah tangga di semua kota mulai dari Pulau Jawa dan di luar Jawa.
"Yang defisit listrik itu enggak cuma satu, dua, tiga kota, hampir semuanya. Karena memang kita terlambat," paparnya.
Oleh karena itu, pemerintah akan mempercepat proses pembangunan listrik 35 ribu mw dengan melakukan pembenahan mulai dari masalah perizinan dan masalah pembebasan lahan yang sudah dilakukan dengan meluncurkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) oleh BKPM. Dia mencontohkan, PLTU Batang.
“Di mana Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) turun sendiri, saya turun sendiri, menteri turun sendiri, dirut PLN turun sendiri, itu diperlukan. Misalnya di Medan, Sumatera Utara, dirut dan menteri turun sendiri. Harus seperti itu memang. Pecahkan masalah kalau tidak tahu di lapangan bagaimana," pungkasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)