JAKARTA - Indonesia tengah menjadi tuan rumah dua event internasional. Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 dan World Economic Forum (WEF) 2015 resmi bergulir.
Sebagai tuan rumah, Indonesia tentu tidak boleh sampai ketinggalan momentum. Institute Development for Economics and Finance (Indef) mengingatkan pemerintah Indonesia agar tidak kehilangan kesempatan emas tersebut.
"Jadi forum ini (KAA dan WEF) sangat berharga. Cuma persoalannya, kita jangan sampai kehilangan momentum," papar Direktur Indef Eny Sri Hartati ketika ditemui di wilayah Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/4/2015).
Dia mengatakan kesepakatan KAA yang sudah dirancang sejak puluhan tahun lalu. Untuk itu, dalam helatannya kali ini jangan hanya sekadar menghasilkan kesepakatan lagi.
"Kesepakatan itu kan dari bertahun lalu hanya di atas kertas dan enggak ada perkembangan sama sekali," sebutnya.
Dengan hadirnya 600 tamu internasional, WEF pun menjadi gelaran yang tidak boleh lolos begitu saja. Menurut Eny, harus ada kerjasama konkrit yang bisa ditindaklanjuti antara pengusaha Indonesia dan pengusaha negara-negara partisipan.
"Artinya kalau ini bisa langsung ditindak lanjuti, pemerintah bisa secara bilateral atau multilateral, ini bisa terconfirm potensi bisnisnya. Kalo government to government (g to g) enggak terlalu keliatan," katanya.
(Fakhri Rezy)