"Anda jangan fikir masalah profit anda sendiri. Pikirkan masalah sosial yang ditimbulkan. Kalaupun turun jangan disalahkan, berapa masalah sosial yang muncul akibat porduk anda," tegasnya.
Menurutnya, jumlah kerugian yang dialami produsen minuman beralkohol menunjukan jumlah dari konsumen bir di Indonesia.
"Misalnya 1 tahun kehilangan pendapatan Rp1 triliun. Rp1 triliun dibagi harga Rp20ribuan per botol pasti banyak jumlah konsumennya. Itu kan luar biasa. Itu menurut saya membuktikan bawa pengaturan itu betul sekali," pungkasnya.
(Fakhri Rezy)