Jokowi Protes ke Pemerintah China Soal Proyek Listrik

Dhera Arizona Pratiwi, Jurnalis
Rabu 22 April 2015 17:12 WIB
Ilustrasi listrik. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengungkapkan bahwa pemerintah China akan melakukan pembelian kembali (buyback) proyek pembangkit listrik yang masuk dalam program Fast Track Program (FTP) tahap I sebesar 10.000 megawatt (MW).

Dia menjelaskan, dalam proyek FTP tahap I tersebut, yang terselesaikan hanya sekitar 8.500 megawatt (MW), sementara sisanya diharapkan akan tuntas 2016. Namun, banyak hasil dari proyek tersebut yang tidak maksimal.

"Dari seluruh program itu, hanya memberikan liability 55-60 persen, kan itu tidak maksimal. Karena itu kemudian Jokowi pada waktu ke China mengatakan, itu pemerintah China tolong proyeknya ditengok. Karena anak-anak mereka yang kerja di sini itu menghasilkan pekerjaan kurang baik mutunya," ujarnya di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (22/4/2015).

Sudirman mengatakan, Pemerintah China melalui duta besarnya di Indonesia pun menanggapi dengan baik dan menyatakan kesanggupannya untuk memperbaiki kembali proyek FTP tahap I. Menurut dia, proses perbaikannya dilakukan dengan cara buyback seluruh proyek dan setelah diperbaiki, selanjutnya akan disewakan kembali (lease back) kepada PT PLN (Persero).

"Itu sebenarnya cara financing aja, tapi teknisnya adalah mereka bertanggung jawab untuk memperbaiki. Kemudian setelah baik akan digunakan kembali oleh PLN. Belum tentu China semuanya, tetapi yang jelas PLN sedang melihat dari lima BUMN China itu akan dipilih beberapa," pungkas dia.

Sekadar informasi, perusahaan listrik BUMN asal China tersebut adalah Huadian Hongkong Company Limited, Zhow Lung Jun, Geng ke Cheng, Local Partner China Hudian Janto Soetanto, dan Dening Yao.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya