JAKARTA - Nilai investasi hijau ditargetkan akan tumbuh mencapai 20 persen per tahun hingga diperkirakan pada 2019 mencapai USD56 miliar. Jumlah itu, naik dibandingkan tahun lalu.
Pada 2010-2014, total realisasi investasi hijau sudah sekira 30,3 persen dari total nilai investasi, yaitu sebesar Rp486 triliun dibanding total nilai investasi Rp1.600 triliun. Namun, dari realisasi tersebut, sebanyak USD26,8 miliar merupakan PMA dan Rp139,1 triliun merupakan PMDN.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKM) Franky Sibarani mengatakan, saat ini investasi dan perkembangan industri yang ramah lingkungan sudah menjadi trend global. Untuk itu, Indonesia akan mengambil peluang ini untuk menarik investasi hijau saat menjadi tuan rumah Tropical Landscape Summit dengan memaparkan portofilo potensi investasi hijau di Tanah Air.
"BKPM menargetkan investasi hijau akan tumbuh rata-rata 20 persen setiap tahun, hingga diperkirakan pada 2019 investasi hijau PMA mencapai USD56 miliar dan PMDN Rp448 triliun," ujar Franky, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Okezone, Rabu (22/4/2015).
Acara tersebut, Franky melanjutkan, menjadi sangat strategis bagi Indonesia untuk menjadi role model bagi pembangunan ekonomi hijau yang berkelanjutan. Karena untuk mempercepat pembangunan infrastruktur hijau atau yang ramah lingkungan membutuhkan biaya yang cukup besar, dan acara ini diharapkan menjadi peluang untuk menarik investor dalam dan luar negeri yang akan dijabarkan oleh sejumlah menteri yang akan berlangsung 27-28 April 2015 di Jakarta.
Menurutnya, sejumlah menteri ekonomi seperti Menteri ESDM Sudirman Said akan memaparkan peluang dan potensi energi baru dan terbarukan serta konversi energi sesuai dengan karakter daerahnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya akan menjelaskan potensi ecotourism dan berbagai insentif yang sudah ada di kementeriannya.
“Juga menteri-menteri ekonomi lainnya akan mempromosikan program pengembangan investasi hijau dan berdiskusi langsung dengan para pemangku kepentingan dalam kerangka regulasi dan ekosistem yang mendukung terciptanya ekonomi hijau,” ucapnya.
Delapan sektor potensial untuk investasi hijau antara lain Pertanian, Kehutanan, Perikanan, Pengusahaan tenaga panas bumi, industri pengolahan (biomassa, biofuel, komponen transportasi), pengadaan listrik dari sumber terbarukan, pengelolaan sampah dan daur ulang, serta pariwisata alam (ecotourism).
Beberapa CEO global yang dipastikan datang dan menjadi pembicara antara lain Group MD and CEO Olam International Mr Sunny Verghese; Vice President of Global Sourcing Costco Wholesale Mr Gary Kotzen; Managing Director and Vice Chairman, Global Investment Banking, Credit Suisse Mr Mark Burrows; dan Chairman, Permian Global Mr Stephen Rumsey, yang terdiri dari Australia, Swiss, Republik Rakyat Tiongkok (RRT)/China, Prancis, Amerika Serikat (AS), Inggris, India, Thailand, dan Singapura.
“Selain itu, banyak pembicara juga merupakan CEO dalam negeri, untuk berbagai mengenai pengalaman investasi di Indonesia," ungkapnya.
(Fakhri Rezy)