Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno membenarkan adanya pinjaman utang dari China tersebut.
“USD10 miliar dari pinjaman itu nantinya bakal diberikan kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menggarap proyek listrik 35.000 MW,” ucapnya di Gedung DPR, Jakarta
Lebih lanjut, utang tersebut rencananya akan dialihkan untuk membangun kereta cepat Jakarta-Bandung. Rini mengakui, bahwa proyek kereta cepat itu sudah memasuki tahan finalisasi studi kelayakan.
"Sekarang ini kereta cepat itu mereka sedang studi kelayakan yang untuk menentukan,"ujar rini.
Dana pinjaman sebesar USD 50 miliar itu nantinya berasal dari Bank CBD dan ICBC. diakuinya bahwa perbankan BUMN sendiri tidak mampu membiayai berbagai macam proyek infrastruktur.
"Karena perbankan BUMN limitnya sudah sangat terbatas," ungkapnya.