JAKARTA - Pasar saham Indonesia masih bergerak di bawah tekanan jual yang tinggi. Pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 52 poin atau 1 persen ke level 5.192
IHSG dibuka dengan 36 saham menguat, 100 saham melemah dan 45 saham stagnan. Membuka perdagangan, telah terjadi transaksi sebesar Rp287 miliar dari 147 juta lembar saham diperdagangkan.
"IHSG akan mengalami koreksi lagi hari ini, tapi saya berharap rebound di sore hari karena sudah turun cukup dalam. Tekanan masih akan terjadi, pasar cenderung belum berani beli. Pelaku pasar masih melihat tekanan turun dari emiten-emiten besar," kata analis analis Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, dalam Power Breakfast di MNC Channel, Selasa (28/5/2015).
Indeks LQ45 turun 16 poin atau 1,7 persen menjadi 894, Jakarta Islamic Index (JII) melemah 11 poin atau 1,6 persen menjadi 686, indeks IDX30 turun 8 poin atau 1,7 persen menjadi 462, dan indeks MNC36 turun 4 poin atau 1,6 persen menjadi 281.
Sektor-sektor penggerak IHSG kompak menurun dengan sektor infrastruktur turun tajam 2 persen. Hanya sektor tambang yang melemah di bawah 1 persen.
Di Asia, indeks Nikkei 225 naik 107 poin ke 20.091, indeks Hang Seng turun 46 poin ke 28.387, dan indeks Straits Times turun 0,46 persen ke 3.499.
Adapun saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) naik Rp250 menjadi Rp24.700, PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) naik Rp40 ke Rp1.640 dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik Rp25 ke Rp6.525.
Sedangkan saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun Rp1.825 menjadi Rp20.175, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp925 menjadi Rp51.075 dan saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp575 menjadi Rp13.150.
(Martin Bagya Kertiyasa)