Sosialiasi Membedakan Beras Plastik Mendesak Dilakukan

Danang Sugianto, Jurnalis
Kamis 21 Mei 2015 12:30 WIB
Ilustrasi beras. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Hasil uji laboratorium menunjukkan beras plastik temuan di Pasar Tanah Merah, Bekasi, positif mengandung bahan berbahaya. Oleh karena itu Pemerintah harus menjamin keamanan pangan, dengan serius mengawasi peredaran beras plastik tersebut.

Anggota Komisi VI DPR, Rofi Munawar, mengatakan bahwa pemerintah belum optimal dalam melakukan langkah preventif. Menurutnya, rantai distribusi beras tersebut juga harus diusut mulai dari pintu impor hingga tujuan beras tersebut berada seperti pedagang, restoran, hotel hingga industri pariwisata.

“Pemerintah harus melakukan langkah antisipasi yang maksimal terhadap kemungkinan peredaran beras palsu, di antaranya dengan melakukan monitoring secara serius di sentra-sentra beras, menutup celah impor beras ilegal, mengintensifkan koordinasi antar lembaga, dan memastikan bahwa tidak ada masyarakat yang mengonsumsinya,” kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (21/5/2015).

Rofi juga meminta Pemerintah untuk melakukan sosialisasi atau memberikan penjelasan yang maksimal kepada masyarakat terkait keberadaan beras plastik ini. Mengingat sebagian besar masyarakat Indonesia konsumsi utamanya beras.

"Pelaku yang menyebarluaskan bisa di jerat hukuman berdasarkan Undang-Undang Pangan, UU tentang perlindungan konsumen maupun peraturan lainnya, karena telah mengedarkan bahan pangan berbahaya," imbuhnya.

Menurutnya, China merupakan salah satu negara yang mengimpor berasnya ke Indonesia selain Thailand dan Vietnam. Menurut catatannya sepanjang tahun 2012 Indonesia pernah impor beras dari Negeri Tirai Bambu itu sekitar 496,6 ton dengan nilai USD1,8 juta.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya