Pada pemaparan pendapat, Anggota DPR Komisi VII fraksi Hanura, Inas Nasrullah Zubir, menyatakan fraksi Hanura sepakat dengan asumsi sementara Elpiji subsidi 3 kg sebesar 6,6 juta ton pada RAPBN 2016.
Namun, pihaknya meminta pemerintah lebih hati-hati dengan angka tersebut. Pemerintah juga harus mengantisipasi dengan lonjakan kebutuhan Elpiji 3 kg pada tahun depan jika melebihi angka yang diasumsikan.
"Elpiji kita sepakat tapi Elpiji harus hati-hati, jangan sampai ada perubahan," sebutnya di Ruang Rapat Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (24/6/2015).
Dia mengusulkan pemerintah menggunakan limbah kayu untuk menekan kebutuhan Elpiji 3 kg. Dengan pemberdayaan limbah kayu, Inas menilai masyarakat di daerah tersebut tidak perlu bergantung dengan Elpiji.
"Untuk yang banyak limbah kayu, itu bisa digunakan. Supaya kita jangan tiap tahun menambah elpiji. Bisa didorong penggunaan kayu di daerah yang banyak limbah kayunya," imbuhnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)