Dalam konteks jalan tol Trans Jawa, Basuki mendorong, secara intens sembilan ruas jalan tol dari Cikampek hingga Surabaya sepanjang 615 Km. Tol Trans Jawa ini terdiri dari ruas tol Cikampek-Palimanan dengan panjang 116,76 km, ruas Pejagan-Pemalang dengan panjang 57,50 Km, ruas Pemalang-Batang dengan panjang 39,20 km, ruas Batang-Semarang dengan panjang 75 km, ruas Semarang-Solo dengan panjang 72,64 km, ruas Solo-Ngawi dengan panjang 90,10 km, ruas Ngawi-Kertosono dengan panjang 87,02 km, ruas Mojokerto-Jombang-Kertosono dengan panjang 40,50 km, dan ruas tol Mojokerto-Surabaya dengan panjang 36,27 km.
"Dari kesembilan ruas tol Trans Jawa ini ditargetkan selesai sebelum 2018, dan bahkan dipercepat pada tahun 2017," tambahnya.
Begitupula rencana jalan tol di Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. Kata Basuki, target penyelesaian tahun 2015-2019 untuk ruas tol Menado-Bitung sepanjang 39 km dan ruas tol Balikpapan-Samarinda 99,02 km yang dibagi menjadi lima paket pekerjaan. Saat ini urusan pengadaan tanah sedang diselesaikan dan konstruksi pekerjaan tanah.
Sedangkan di Sumatera, Pemerintah mempercepat ruas tol Trans Sumatera sejak Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api Api (MBBPT) sepanjang 434 Km yang terhubung dengan 'tol laut' di Selat Sunda. Dibangun pula, tol Medan-Binjai 16, 7 km dan ruas tol Pekanbaru-Kandis-Dumai 135 Km. Untuk memastikan ruas tol di Sumatera ini, Menteri Basuki menugaskan konsorsium BUMN yakni PT. Jasa Marga, PT. Hutama Karya, PT. Wijaya Karya, dan PT. Waskita Karya. Bahkan, Presiden Joko Widodo memasang target agar ruas jalan tol ini selesai sebelum Asian Games 2018. Total panjang ruas tol koridor Bakauheni - Banda Aceh sekitar 2.048 Km dan feeder sepanjang 792 km.
Selain percepatan pembangunan ruas-ruas jalan tol sepanjanh 1.000 Km ini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengintegrasikan ruas tol dalam konteks 35 Wilayah Pengembangan Strategis, 15 Kawasan Industri, keterkaitan kawasan perkotaan - perdesaan dan ekonomi lokal di daerah-daerah tertinggal.
(Fakhri Rezy)