 
                JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo masih bernegosiasi dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terkait pemberian insentif diskon tarif tol untuk periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.
Dody menjelaskan, pembahasan pemberian insentif diskon tarif tol BUJT untuk periode Nataru memerlukan pertimbangan panjang. Mengingat jarak antara Nataru dan Idul Fitri 2026 cukup berdekatan, sementara pada tahun sebelumnya BUJT juga kerap memberikan potongan tarif.
"Kita masih diskusi terus, karena kan kita tidak hanya bicara Nataru, tapi juga harus bicara Idul Fitri, karena mereka berdekatan. Tapi kita masih usulkan pemberian diskon tarif tol, mudah-mudahan bisa," ujarnya di Kantor Kementerian PU, Jumat (31/10/2025).
Menteri PU mengakui bahwa pemberian insentif potongan tarif tol ini memang menggerus keuntungan para Badan Usaha Jalan Tol. Sebab, pada musim ramai seperti itu, BUJT memiliki peluang besar untuk memupuk pendapatan.
"Kalau di kami, jalan tol memang menggerus keuntungan mereka. Jadi memang perlu diskusi, tapi insyaallah demi merah putih mereka bisa (memberikan diskon tarif)," tambahnya.
Meski demikian, Menteri PU tetap berharap BUJT bersedia memberikan diskon tarif tol untuk membantu kelancaran distribusi kendaraan pada musim libur panjang seperti Nataru maupun Idul Fitri. Ia menilai, jika terjadi kemacetan, yang paling dirugikan adalah masyarakat.
"Kalau nanti menumpuk semua, macet total, kan juga merugikan masyarakat. Dikasih diskon supaya arus lebih lancar dan tidak terjadi kemacetan," lanjutnya.