Guna menenangkan pasar, Agus meyakini bahwa BI selalu ada di pasar untuk menjaga volatilitas rupiah berada pada batas yang sehat sesuai dengan fundamental perekonomian Indonesia.
"Kami menjaga ketidakpastian di luar (kenaikan suku bunga The Fed). Secara umum BI akan ada di pasar," tandasnya.
Perlu diketahui, menurut data Bloomberg, Jumat (31/7/2015), kurs Rupiah pada perdagangan non-delivery forward(NDF), Rupiah tercatat melemah 45 poin atau 0,34 persen ke Rp13.504 per USD dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level Rp13.458 per USD.
(Rizkie Fauzian)