Ketua Paguyuban pedagang daging ayam Bogor, Sony Listen menuturkan sejak Lebaran, harga daging ayam terus meningkat setiap harinya.
"Harga dari peternak itu sudah tinggi, pedagang bingung mau jual berapa. Harga segitu saja kita tidak dapat untung. Dan banyak pedagang yang ngutang dan bahkan enggak bisa jualan lagi karena harga yang terlalu tinggi," kata Sony.
Saat ini ia juga harus menombok untuk membayar biaya operasional RPH-nya, menggaji 20 karyawannya. Ia juga menyebutkan bahwa tingginya harga ayam ini disebabkan karena harga pakan yang sangat tinggi.
"Pemerintah saat ini memotong subsidi pakan hingga 30 persen. Harusnya dilakukan perlahan agar kenaikannya juga tidak drastis yang akhirnya membuat pedagang merugi," tukasnya.
(Rizkie Fauzian)