Saleh mengatakan, sebanyak 2 ton tomat segar dijual langsung oleh petani di lingkungan kementerian Perindustrian. Inisiasi ini sebagai bentuk kepedulian terhadap petani tomat, yang tengah mengalami kerugian lantaran harga jual yang anjlok hingga Rp200 per kilogram (kg).
Adapun, harga tomat dalam penjualan langsung itu berkisar antara Rp4 ribu-Rp 5 ribu per kg, disesuaikan dengan harga tomat yang berlaku di pasar-pasar induk.
"Saya mengharapkan, kegiatan bazar tomat ini dapat segera menstabilkan harga tomat. Sehingga, membantu kesejahteraan para petaninya," ujar Saleh di Kantor Kemenperin, Jakarta, Senin (17/8/2015).
Menurutnya, pemerintah melalui beberapa kementerian telah berkoordinasi dalam rangka mengambil langkah-langkah strategis. Untuk membantu petani agar harga tomat dapat membaik kembali.
"Langkah jangka panjang yang telah ditentukan adalah meminta industri makanan dan minuman untuk melakukan komitmen kerjasama dengan membeli tomat dari petani," jelas dia.
Sementara itu, upaya ini masuk dalam tahap pembahasan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama industri meliputi ABC, Wings dan Indofood. Perusahaan itu, diproyeksikan akan membeli tomat dalam bentuk pasta untuk substitusi bahan baku pasta tomat yang selama ini diimpor.
"Langkah ini juga akan mengembangkan industri pengolahan bahan baku yang dapat menghasilkan pasta," tandasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)