Menurut Sofyan, sikap bos BUMN pelabuhan yang mengurusi Pelabuhan Tanjung Priok tersebut tidak etis.
"Itu enggak etis," tegas Sofyan di Istana Negara, Jakarta, Senin (31/8/2015).
Padahal, Sofyan menelepon Lino karena dirinya mendapatkan pesan pendek atau Short Message Service (SMS) dan hanya menyampaikan rasa empatinya karena kantornya digeledah oleh Bareskrim Polri.
"Karena, saya telepon karena empati, saya dengar dia digeledah, saya telepon ada apa. Rupanya dia emosional sekali.," sebutnya.
Sofyan pun memahami rasa emosional yang diluapkan Lino ketika kantornya digeledah oleh Bareskrim Polri dan mengancam mundur dari jabatan dirut Pelindo II.
"Telepon dia buka itu dan dia bilang mau mundur. Saya bisa mengerti karena orang sedang emosi, merasa diperlakukan dengan tidak adil," paparnya.
(Rizkie Fauzian)