World Bank Tidak Mampu Proyeksi Penguatan Rupiah

Raisa Adila, Jurnalis
Senin 05 Oktober 2015 14:01 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - World Bank (Bank Dunia) mengaku kesulitan untuk memprediksi penguatan nilai tukar Rupiah. Pasalnya, saat ini hampir semua mata uang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Ekonom World Bank untuk Indonesia, Ndiame Diop menyatakan, penguatan nilai tukar Rupiah hanya terjadi jika ada kebijakan Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan dan stabilisasi ekonomi. Sebab, hal itu secara otomatis akan mempengaruhi kondisi nilai tukar Rupiah.

"Berapa lama Rupiah baru akan menguat itu sangat sulit dikatakan. Dalam artian, ini sulit diprediksi," kata Diop di kantornya, Jakarta, Senin (5/10/2015).

Menurutnya, hampir mata uang seluruh dunia melemah terhadap dolar AS. Pasalnya, dolar secara general menguat sejak 2014 lalu dan akan terus melanjutkan penguatannya dalam beberapa waktu ke depan.

"Yang penting bagaimana dapat melakukan stabilisasi ekonomi dan kebijakan yang mendorong pertumbuhan," jelasnya.

Hingga saat ini, Diop menyatakan, Bank Indonesia (BI) sudah melakukan tugas dengan baik untuk menjaga permintaan dan persediaan valuta asing (valas). Dalam hal ini berupa kebijakan yang mendorong transaksi forward jual valas.

"Yang sudah BI lakukan, intervensi ini dapat menolong Rupiah. Sehingga, forward market akan meningkat," kata Diop.

Sementara itu, paket kebijakan yang sudah dikeluarkan Pemerintah untuk memperbaiki ekonomi juga disebut dapat membantu secara jangka panjang. Sehingga, diharapkan nilai tukar Rupiah dapat membaik pada tahun depan.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya