kata Ketua Umum API, Ade Sudrajat, mengatakan bahwa banyaknya barang-barang impor di Pasar Tanah Abang ini membuat harganya sangat murah, sehingga produk dalam negeri tidak dapat bersaing.
"Masuknya barangnya ada di Tanah Abang dengan harga murah, jadi di Tanah Abang itu sekarang 90 persen adalah produk-produk impor, jadi enggak dalam negeri," tegas Ade di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/10/2015).
Dia menambahkan, umumnya barang-barang impor yang membanjiri Pasar Tanah Abang tidak menggunakan label yang berbahasa Indonesia. Ini adalah ancaman bagi industri tekstil dalam negeri.
"Semuanya barang baru, barang yang belum dijahit ada kemeja yang sudah dijahit macam-macam semuanya produk impor tidak menggunakan label Bahasa Indonesia, kan masih label sana," paparnya.