"Bank-bank ini sebagai mover sekaligus proklamir Lembaga/Keuangan yang concern terhadap isu ini, jangan kasih kredit ke orang yang merusak lingkungan," jelas dia.
Akan tetapi, lebih jauh dia menjabarkan, perusahaan-perusahaan yang merusak lingkungan bukan berarti harus dijauhi, namun masih ada upaya mitigasi. Seperti misalnya, ada beberapa perusahaan yang mempunyai manajemen baik dengan melakukan daur ulang, baik dari segi prosesnya dan mampu mengelola mekanisme guna menghindari kegiatan tidak ramah lingkungan.
"Wise manajemen baik dan daur ulang uang baik proses dan lainnya. Saya kira enggak ada masalah tapi kemudian mempunyai mekanisme mengelola kemungkinan-kemungkinan terkait masalah lingkungan, AMDAL-nya. Kredit terbuka buat siapa saja," pungkasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)