Bryan juga mengaku, telah menjalin hubungan dengan pihak retailer seperti hypermart, supermarket hingga mini market. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan penjualan dengan memperluas jangkauan pasar.
"Pertumbuhan dia (ritel) juga enggak bagus-bagus sekali. Mereka juga hard struggle. Terus juga kita melakukan banyak sekali efektifitas, efisiensi di dalam manufacturing kita. Lalu juga konsolidasi di dalam, di marketing sales dan non marketing sales. Dari segi internasional juga kita lakukan , ada di Malaysia, Brunei Darussalam, juga di Asia Pacific dan lainnya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, MBTO yakin penjualan produk di 2015 meningkat sebanyak 3,4 persen. Perseroan juga mengalami rugi kurs sebesar Rp10 miliar akibat pelemahan nilai tukar Rupiah sepanjang 2015. Namun angka tersebut masih belum dipastikan lantaran laporan keuangan perusahaan kuartal IV-2015 masih dalam tahap audit.(rai)
(Rani Hardjanti)