”Jadi, PT Kalbe Genexine meneliti sel hidup untuk dijadikan bahan baku obat yang akan diproduksi PT Kalbio Global Medika,” kata Irawati.
Dengan kapasitas produksi 10,5 juta strynge, pabrik ini akan mengekspor 20 persen hasil produksinya berupa erythropoetin ke negara-negara ASEAN. Selanjutnya, pabrik yang pembangunannya mencapai 80 persen ini akan menambah produk barunya setiap tahun hingga 2021, seperti pembentuk sel darah putih (GCSF), obat kanker Rituxomab dan Bevacizumab, serta obat terapi diabetes Insulin.
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, investasi pabrik senilai Rp300 miliar ini merupakan salah satu langkah penting dalam pengembangan industri farmasi Indonesia menuju kemandirian produksi obat dan bahan baku obat. Kendati belum dihitung, produksi obat tersebut diperkirakan bakal mengurangi ketergantungan impor obat maupun bahan baku industri farmasi dalam negeri.
(Martin Bagya Kertiyasa)