RI 'Diserbu' Penilai Aset Asal Malaysia hingga Thailand

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Jum'at 29 Januari 2016 14:53 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :


JAKARTA - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, profesi penilai aset di Indonesia harus mampu bersaing dengan profesi penilai aset di negara lain. Pasalnya, profesi penilai aset di negara lain mengincar pekerjaan (lahan) di Indonesia. Terlebih lagi, saat ini sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Menurut Bambang, profesi penilai aset memiliki tantangan tersendiri di era pasar bebas ASEAN. Kondisi ini menuntut profesi penilai aset lebih kreatif, mengikuti perkembangan internasional dan meningkatkan kapasitas berkelanjutan hingga meningkatkan integritas.

"Tapi persaingan global bukan ancaman. MEA memang bisa menjadi ancaman, sekaligus peluang. Ancaman karena pergerakan lebih bebas," ucap Bambang, Jakarta, Jumat (29/1/2016).

Bambang menjelaskan, untuk ancaman ini yakni persaingan antara penilai aset Indonesia dengan penilai aset dari Filipina, Malaysia, Thailand untuk mencari lahan (pasar) di dunia.

"Penilai dari Filipina, Thailand, Malaysia juga mencari lahan di Indonesia. Ini tantangan dan ancaman. Untuk itu kualitas bapak dan ibu tidak boleh kalah dari negara lain," tegas Bambang.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya